SUSU KEDELAI SEHAT

SEHAT ITU NIKMAT ... NIKMATILAH SEHAT ITU ... SEHAT SETIAP HARI

Senin, 18 April 2011

KEDELAI KAYA SENYAWA ANTI KANKER

Di dalam kedelai tersimpan segudang zat antioksidan berkhasiat obat. Di antaranya :
1. Genistein
2. Daidzein
3. Fitosterol
4. Asam fitat
5. Asam fenolat
6. Lesitin
7. Inhibitor protease.
Kedelai, terkenal sebagai makanan antikanker. Dalam kedelai terdapat sejumlah zat yang secara bersama-sama saling menguatkan dalam menghabisi benih kanker. Senyawa inhibitor protease kedelai, yang punya nama khusus inhibitor Bowman-Birk, ampuh melumpuhkan berbagai jenis kanker. Daya bunuh kanker tersebut dibantu serat kasar kedelai, yang kadarnya lumayan tinggi (2 gram per 100 gram).
Dalam hal melawan kanker, inhibitor protease dan serat kasar bekerja sama dengan genistein. Senyawa satu ini akan menghentikan pembentukan suatu enzim pemasok “makanan” bagi benih kanker dan merusak lintasan penyalurannya. Karena pasokan makanannya dihabisi, maka terhenti pulalah pertumbuhan kanker.
Itulah sebabnya mengapa kedelai dipastikan mampu mencegah dan membantu penyembuhan segala jenis kanker. Dari kanker usus besar, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker darah (leukimia).
Namun kemampuannya menumpas kanker akibat membanjirnya hormon adalah paling top, seperti kanker payudara pada wanita dan kanker prostat pada pria. Sebab genistein kedelai memiliki khasiat antihormon, terutama antiestrogen, yang merupakan hormon seks pada wanita.
Anda ingat kan produk susu yang belakangan gencar diiklankan di televisi sebagai “susu pencegah kanker payudara”? Asal tahu saja, susu itu adalah susu kedelai! Nah, daripada membeli susu yang harganya mahal, kenapa tidak kita upayakan mencegah kanker payudara dengan makan kedelai saja?
Makan kedelai lebih dini dan lebih banyak ibarat mendapatkan vaksinasi antikanker. Penelitian di AS menyebutkan persentase dewasa muda penderita kanker di antara remaja yang ketika bayi tidak mendapatkan makanan formula kaya kedelai ternyata jauh lebih besar daripada anak sebaya yang memperoleh formula kedelai ketika mereka bayi dan balita.
Konsumsi kedelai per kapita penduduk Jepang 31 gram per hari, sedangkan konsumsi kedelai penduduk AS sangat rendah sampai tak bisa lagi diukur. Hubungan amat erat antara konsumsi kedelai dengan rendahnya prevalensi kanker terbukti di sini. Persentase penduduk wanita AS pengidap kanker payudara fatal 4 kali lipat dari penduduk jepang. Sementara pria AS penderita kanker prostat 5 kali lipat dari Jepang.