SUSU KEDELAI SEHAT

SEHAT ITU NIKMAT ... NIKMATILAH SEHAT ITU ... SEHAT SETIAP HARI

Senin, 25 April 2011

11 TOXIC COSMETIC INGRIDIENTS TO AVOID

The greener we become, the more we have to scrutinize. I for one have cleaned up my home, my diet, my cleaning products and – of utmost importance – the products I put on my skin. I’m an avid ingredient reader and do the research – after all, my skin is the largest organ of my body! Here’s a list of some common skin and hair care chemicals that are wise to avoid.
Coal Tar: Coal tar is used to treat eczema, psoriasis and other skin disorders and can be found in anti-itch creams and scalp treatments. It’s also a known carcinogen.
Diethanolamine (DEA): A lathering agent in soaps and shampoos, DEA isn’t carcinogenic by itself, but can react with other chemicals in products to create a carcinogen readily absorbed into the skin. Look for DEA in many forms, such as Cocamide DEA, Oleamide DEA and Lauramide DEA.
Formaldehyde: A frighteningly common ingredient in a variety of beauty products. Formaldehyde can irritate your eyes, nose and throat, dry out and irritate your skin and even cause asthma and cancer with repeated exposure.
Parabens: Parabens have had a lot of press lately and I’m finding more and more products specifically labeled “paraben free.” This is because parabens, in their many forms (methylparaben, propylparaben, ethylparaben, or butylparaben) have been linked to breast cancer. The FDA claims that parabens aren’t dangerous at very low levels, but when you consider that 25,000 different cosmetics and skincare products contain these chemicals, it’s feasible to build up quite an exposure in a lifetime.
Phenylenediamine (PPD): An ingredient used in hair dyes (including eyelash dye), the National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) has run studies that show a higher incidence of cancer among hairdressers and cosmetologists; they have the highest PPD exposure. Although PPD is not approved for products that come in contact with the skin, hair dye usually gets on your forehead or ears for up to 30 minutes. Why take the risk?
Phthalates: The subject of much controversy because of hormone-disrupting phthalates being found in plastic baby bottles and teethers, let’s not forget that they’re a common ingredient in cosmetics, too.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) and Sodium Laureth Sulfate (SLES): A foaming agent in soaps and shampoos, SLS and SLES are skin irritants and can enter the heart, brain and liver through the skin and accumulate in these organs.
Toluene: Found in nail polish and hair dye, this is a nasty one. Toluene is toxic to the nervous system, and breathing it in can cause dizziness and headaches. High exposures can lead to birth defects and miscarriage, so watch out if you work in a nail salon. Use toluene-free brands of nail polish instead.
Fragrance: Because of an FDA loophole, cosmetic companies can hide a whole slew of chemicals, many of which are phthalates, under the label “fragrance.” Read more about the dangers of fragrance, and avoid this ingredient like the plague.
Triethanolamine (TEA): TEA is used to balance PH and is a common ingredient in “gentle” cosmetic products, but unfortunately it’s been known to cause allergic reactions, is an eye irritant and can cause dry hair and skin. With consistent use, TEA is absorbed into the body and accumulates, where it can become toxic.
Hydroquinone: A skin-bleaching ingredient, hydroquinone is banned in Japan, the European Union, and Australia, but it’s still in use in the United States and other countries worldwide. Hydroquinone is found not only in Asian and African skin-lightening products, but in creams to lighten age-spots as well. There’s some evidence that hydroquinone is a carcinogen, and is linked to ochnronosis, a condition in which grayish brown spots and bumps occur on the skin.
When choosing cosmetics, read the ingredients, do your homework and go as simple and natural as possible. You really don’t need all that extra junk to be beautiful. Our editors’ #1 resource of choice is the online beauty store Saffron Rouge. From organic hair care to eco friendly skincare to natural green cosmetics, Saffron Rouge is our favorite beauty site and a trusted sponsor of EcoSalon.

Kamis, 21 April 2011

WASPADA! KANKER PROSTAT PRIA DEWASA MUDA

STUDI terbaru yang diterbitkan jurnal Cancer melaporkan, kanker prostat yang terjadi pada pria dewasa muda lebih berisiko berakibat kematian dibanding jika dialami pria yang sudah berumur (lansia).
Di zaman serba-modern dan instan ini, kasus kejadian kanker dilaporkan terus meningkat. Lingkungan dan gaya hidup yang salah kerap dituding sebagai penyebabnya. Begitupun kanker yang dulunya lazim ditemui pada orang tua, kini juga merambah kaum dewasa muda. Sebut saja kanker prostat yang banyak menyerang kaum pria usia 50 tahun ke atas, kini juga tak jarang diderita pria dewasa muda.

Bahkan, menurut laporan sebuah studi terbaru di Amerika, kanker prostat stadium lanjut yang dialami pria dewasa muda lebih berisiko kematian dibanding yang dialami pria lanjut usia.
Ahli patologi dan urologi dari University of Washington, Dr DanielW Lin, mengungkapkan bahwa kanker prostat dapat terjadi pada pria dewasa muda dan rata-rata penyakitnya terkendali. Hanya, mereka yang menderita kanker pada stadium lanjut biasanya penyakitnya lebih memburuk dibanding jika hal yang sama dialami pria lanjut usia.

"Di antara pasien kanker prostat stadium lanjut, peluang kematian pada pria muda penderita kanker ini tiga kali lebih tinggi dibanding pasien pada kelompok umur lainnya," ujar dokter yang menjabat ketua tim penulisan studi tersebut.

Kesimpulan yang dikemukakan Lin didasarkan pada analisis data dari 318.774 pria di Amerika yang terdiagnosis kanker prostat antara kurun 1988-2003. Pada kurun tersebut memang banyak ditemui pria muda Amerika yang terdiagnosis kanker prostat.

Hal ini kemungkinan disebabkan saat itu pemerintah setempat sedang giatgiatnya menggalakkan program deteksi dini (skrining) kanker. "Skrining cenderung tidak lagi berguna jika tumor dalam tubuh si pria sudah telanjur membesar," sebut Dr Otis W Brawley dari American Cancer Society.

Komentar Brawley menyiratkan keraguan akan manfaat skrining kanker prostat atau yang disebut tes PSA (prostate-specific antigen). PSA merupakan enzim yang dikeluarkan kelenjar prostat yang berfungsi untuk mengencerkan cairan ejakulasi untuk memudahkan pergerakan sperma.

Pada keadaan normal, hanya sedikit PSA yang masuk ke dalam aliran darah, tetapi bila terjadi peradangan atau kerusakan jaringan prostat, maka kadar PSA dalam darah meningkat. Selama ini, skrining PSA memang masih mengundang kontroversi mengingat sejumlah laporan yang mengungkapkan bahwa tes PSA rutin tidak cukup efektif mengurangi angka kematian akibat kanker ini.

Sesuai panduan American Cancer Society (yang juga tengah ditinjau kembali), skrining dianjurkan dilakukan kaum pria mulai usia 50, dan 45 bagi yang berisiko tinggi.

"Mereka yang berisiko tinggi adalah yang keluarganya (ayah atau saudara laki-laki) mengidap penyakit ini. Juga, pria kulit hitam yang entah karena apa cenderung lebih berisiko mengalami kanker prostat," kata Brawley.

Terkait studi yang dilakukan Lim dan timnya, spesialis patologi dan urologi dari Duke University, Dr Stephen Freedland, mengemukakan bahwa wajar saja jika didapati keganasan yang lebih buruk pada kanker prostat yang diderita pria dewasa muda, mengingat ratarata skrining PSA baru dilakukan mulai usia 50.

"Jadi, kesalahannya, ya karena diagnosis yang terlambat tadi sehingga tahu-tahu kanker sudah menyebar," ujarnya.

Sementara itu, Lim sendiri menandaskan bahwa tujuan utama studi tersebut bukan membahas skrining kanker, melainkan memberikan pembelajaran dan penyadaran tentang kanker prostat pada pria dewasa muda. Dengan demikian, pihaknya dapat sedini mungkin mengidentifikasi kasus yang berisiko tinggi sehingga dapat segera dicari jenis terapi yang paling tepat.

"Bagi para dokter, kami berpesan bahwa kanker prostat stadium lanjut yang dialami pria dewasa muda dapat sangat berbahaya sehingga perlu diterapi secara agresif dengan metode tepat," katanya.

Di seluruh dunia, kanker prostat merupakan kanker penyebab kematian pria terbesar kedua setelah kanker paru-paru. Tak kurang 254.000 kaum adam meninggal per tahunnya akibat penyakit mematikan ini. Dokter secara rutin menganjurkan tes darah PSA pada pria di atas 50 tahun, dengan keyakinan bahwa penanganan agresif pada jenis kanker apa pun jauh lebih baik ketimbang hanya menunggu tanpa melakukan pengobatan apa pun.

Akan tetapi, pada sejumlah kasus, ada pula karakter tumor yang pertumbuhannya lebih lambat dan perlu waktu bertahun-tahun untuk menjadi ganas. Perlu diketahui juga bahwa setiap pria yang memasuki usia 45 berpeluang mengalami pembesaran kelenjar prostat. Jika pembesaran terjadi secara berlebihan hingga membengkak sebesar buah jeruk, efeknya dapat menekan aliran kemih yang melalui uretra.

Kondisi inilah yang disebut BPH (benign prostatic hyperflasia) yang biasanya menimbulkan keluhan sulit berkemih. Kasus BPH diperkirakan menimpa sekitar 15 persen pria usia 40 tahunan dan 60 persen pria usia 50 tahunan. Kendati tidak mengancam jiwa, umumnya pasien perlu ditangani dengan pembedahan. Sebagai langkah pencegahan, para ahli menyarankan kaum pria untuk berolahraga teratur guna mengurangi risiko kanker prostat.
Di Indonesia, kanker prostat termasuk dalam sepuluh penyakit keganasan pada pria. Gangguan prostat atau yang dikenal sebagai benign prostatic hyperplasia atau BPH dapat menjadi risiko kanker prostat. Karena itu, usaha pencegahan sedini mungkin sangat diperlukan.

Menurut pakar masalah seksologi, Dr Naek L Tobing, prostat merupakan salah satu bagian dari genital laki-laki yang berisi otot dan kelenjar. Letaknya di bawah kantong kencing dan di depan rectum (dubur). Fungsi prostat membentuk sebagian cairan sperma dan prostaglandin.

Bagian genital laki-laki lainnya adalah penis, testis yang memproduksi hormon dan sperma, serta vescula seminalis. Gangguan pada prostat ada dua jenis.
Prostatitis dan BPH-PPJ yang sering disebut pembesaran prostat jinak.

Prostatitis, merupakan gangguan pada prostat yang akut dan kronik sehingga sulit untuk diobati. Akibat gangguan ini, seorang pria akan mengalami disfungsi ereksi karena sakit. Dampak lebih jauhnya, gairah seksualnya juga akan menurun. Pria yang menderita gangguan ini, pada saat ejakulasi akan merasakan sakit. Sedangkan ejakulasinya berdarah.

Sedangkan BPH atau pembesaran prostat akan timbul seiring dengan bertambahnya usia. Sebab BPH erat kaitannya dengan proses penuaan. Sekitar 30 persen penderita BPH adalah pria yang berumur 40 tahunan. Sedangkan 50 hingga 75 persen penderita berumur 80 tahunan.

Gangguan BPH terjadi karena kelenjar prostat membesar sehingga akhirnya menjepit saluran urine. Tingkatannya bisa ringan hingga berat. Ada sejumlah tanda awal gangguan pembesaran prostat.
Di antaranya pascabuang air kecil (BAK) urine tidak habis, sering BAK (kurang dari dua jam).

Penderita gangguan prostat jenis ini juga tidak bisa menahan atau menunda BAK. Namun, ketika sudah BAK, arusnya lemah. Penderita juga sering bangun malam untuk BAK. Pada akhirnya gangguan ini mengakibatkan urine tersumbat total.

Mengatasi dengan herbal
Mengatasi dan mencegah gangguan prostat bisa dilakukan dengan mengonsumsi herbal alami. Yang terkenal dan sudah teruji adalah herbal Saw palmetto, Nettle Root, dan ekstrak Pumpkin Seed.

Saw palmetto (Serenoa repens) adalah tumbuhan yang menyerupai palem. Tanaman ini berasal dari Florida, Amerika Serikat. Buah dari tumbuhan ini telah digunakan sejak akhir 1980-an untuk terapi berbagai kondisi yang berhubungan dengan gangguan saluran kencing pria.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Urologial Science Research Foundation menyatakan bahwa ramuan ini dapat membantu menjaga kesehatan kelenjar prostat dan melancarkan buang air kecil.

Saw palmetto mengandung asam fenolat, flavonoid, sitosterol, dan polysakarida yang dapat menghambat enzim testosteron alpha 5 reduktase sehingga mengurangi pembesaran prostat dan meningkatkan kelancaran buang air kecil.

Nettle Root bermanfaat untuk menghambat perubahan hormon androgen menjadi dihidrostestosteron sebagai penyebab prostat yang membesar dan menjadi abnormal. Sementara Pumpkin seed mengandung asam lemak esensial yang menghambat penumpukan kolesterol di prostat dan mencegah peradangan.

Ramuan ini juga ditambah unsur betacarotene sebagai antioksidan untuk melindungi asam lemak esensial dan konsentrat Bioflavonoid Jeruk yang bermanfaat memberi tambahan Phytofactors yakni senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan.

Hormon androgen diduga memicu kanker prostat, karenanya penggunaan hormon testosteron tanpa indikasi penting sebaiknya dihindarkan. Kebiasaan makan, berolah raga dan gaya hidup mempengaruhi timbulnya kelainan prostat pada seseorang. Sebagai contoh, peningkatan konsumsi lemak dan produk-produk susu dinilai dapat meningkatkan timbulnya risiko menderita kanker prostat. Produk-produk susu adalah produk yang kaya akan kandungan kalsium.

Mengkonsumsi kalsium dalam tingkat tinggi dapat menyebabkan perubahan dalam proses metabolisme tubuh seseorang terhadap vitamin D, yakni menghasilkan tingkat lebih rendah dari sirkulasi aktif vitamin D. Jika terbiasa mengkonsumsi produk susu dalam tingkat tinggi, berisiko 3 kali lipat lebih tinggi menderita penyakit kanker prostat dan 5 kali lipat memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki kanker prostat ganas yang bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Sementara itu konsumsi tinggi dari makanan yang mengandung fruktosa (kebanyakan dari buah-buahan), dapat menurunkan risiko untuk menderita kanker prostat. Jadi mengkonsumsi buah-buahan dalam jumlah lebih banyak mungkin dapat dijadikan suatu bentuk pencegahan terhadap kemungkinan terkena penyakit kanker prostat.

Susu kedelai mengandung isoflavon, dan banyak peneliti mengatakan bahwa hal tersebut dapat mencegah terjadinya pembesaran prostat. Mengkonsumsi susu kedelai lebih lebih dari segelas sehari dapat mengurangi risiko hingga 70% untuk menderita penyakit kanker prostat. Vitamin A merupakan salah satu kelompok senyawa antioksidan yang dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat.

Hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk menghindari pembesran prostat antara lain berolah raga secara teratur, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, minum air putih minimal delapan gelas sehari serta mengurangi konsumsi daging dan lemak hewan, karena kandungan lemak yang ada dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker prostat.

Screening Pada Kanker Prostat
Dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran termasuk pengetahuan tentang penyakit kanker, maka diketahui bahwa mencegah penyakit kanker pada stadium dini jauh lebih baik daripada mengharapkan kesembuhan pada tahap lanjut. Ini berarti tingkat mortalitas dan morbiditasnya juga otomatis akan menurun. Hal tersebut juga berlaku pada kanker prostat. Ada dua populasi utama yang biasanya menjadi target pencegahan kanker prostat. Pertama, kepada mereka yang sedang menjalankan pengobatan untuk penyakit yang berkaitan/tidak dengan kanker prostat, biasa disebut case finding. Kedua, dilakukan pada suatu populasi masyarakat tertentu, biasa disebut screening.

Tindakan pencegahan berupa tes, baik pada case finding maupun screening, ternyata sangat bermanfaat dalam terapi kanker prostat, terutama bila ditemukan pada tahap awal. Dengan penemuan sedini mungkin ada kemungkinan untuk menhilangkan penyebab penyakit yang bersangkutan.

Prosedur Screening kanker prostat yang diberlakukan saat ini adalah:
1.Pemeriksaan fisik umum termasuk genitalia ekterna dan abdomen.
2. Digital Rectal Examination (DRE) atau Pemeriksaan colok dubur.
3. Tes Prostate Spesific Antigen (PSA), setelah menjelaskan implikasi tes kepada pasien.

Peningkatan kadar PSA lebih dari 20% per tahun menguatkan perlunya biopsi untuk menentukan ada/tidaknya kanker.

PSA merupakan suatu rantai tunggal glikoprotein yang terdiri dari 237 asam amino dan 4 rantai samping karbohidrat. PSA terdapat pada sel-sel sekretik dari asini prostat sehingga PSA merupakan zat yang spesifik organ (prostat), oleh karenanya dapat ditemukan pada prostat normal, hiperplasia prostat dan kanker prostat. Kadar PSA dalam serum tergantung dari besarnya (volume) prostat. Pada perbesaran prostat jinak, PSA berasal dari zona transisional, tetapi pada kanker prostat menjadi jauh lebih tinggi.

Kadar PSA dalam serum bisanya diukur dengan Radio Immuno Assay (RIA). PSA dalam serum juga dapat meninggi pada keadaan-keadaan seperti radang (prostatitis), tindakan pemasangan kateter, pemeriksaan colok dubur atau sistoskopi dan TURP (Trans Urethra Resection of the Prostate). Sedangkan di dalam jaringan prostat, PSA dapat dikenali dengan pewarnaan immunoperoxidase pada sediaan patologi. Kadar PSA ini bermanfaat untuk mengikuti perjalanan penyakit kanker prostat terhadap respon pengobatan atau operasi yang telah dilakukan. Akan tetapi karena peningkatan PSA juga dapat terjadi setelah biopsi prostat, reseksi tranuretral (TURP), infeksi saluran kemih, retensi urin dan ejakulasi, maka untuk menghindari kesalahan pengukuran, lebih baik pengukuran PSA dilakukan 1 bulan setelah tindakan-tindakan diatas.

Screening dapat dilakukan pada orang-orang dengan kriteria:
1. Pria berusia diatas 50 tahun
2. Pria berusia diatas 40 tahun bila mempunyai riwayat keluarga dengan kanker prostat atau berasal dari ras Afro-Caribbia
3. Semua pria yang meminta tes PSA (setelah konsultasi)
4. Ditemukannya kasus, sebelum screening
5. Pasien kanker prostat yang sedang melakukan perawatan
6. Sebelum melakukan terapi untuk BPH
7. Tes tindak lanjut pada penderita BPH

Untuk mencegah timbulnya pembesaran kelenjar maupun kanker prostat ketika usia lanjut, harus dilakukan upaya preventif sejak dini, yaitu dimulai sekitar usia 35 tahun ketika proses penuaan mulai terjadi. "Upaya preventif sangat penting dilakukan mengingat gejala penyakit ini sulit terdeteksi karena tidak adanya tanda-tanda yang spesifik sehingga sering menyebabkan kelambatan diagnosis," ujar Psikiater & Seksolog ternama, Dr Naek L Tobing yang tampil sebagai salah satu pembicara pada acara peluncuran suatu produk yang bisa menjaga kesehatan kelenjar prostat pria di Gedung BPPT, Thamrin.
Menurut dr Naek L Tobing dalam seminar tersebut kalau sudah terjadi penyakit kanker prostat dan sudah dilakukan tindakan operasi maka fungsi seksual pria tersebut maksimum hanya bisa mencapai 75% berdasarkan. Yang lebih parah lagi, air seni terkadang tidak bisa ditahan keluarnya.

GEJALA DAN PENYEBAB KANKER PROSTAT


Gejala Kanker Prostat

Penderita kanker prostat tidak bergejala terutama saat kanker masih dalam stadium dini. Tetapi pada umumnya kanker prostat ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan dubur.

Gejala mulai dirasakan saat mulai menyumbat saluran kencing( di leher kandung kemih dan uretra. Yang dirasakan pada saat itu adalah adanya kesulitan untuk memulai kencing, meningkatnya frekuensi kencing, dan nyeri saat kencing. Selain itu, pancaran kencing melemah, atau bahkan hanya menetes.

Gejala lain adalah rasa penuh pada kandung kencing walaupun baru saja kencing. Hal ini terjadi karena kandung kencing tidak dikosongkan dengan sempurna.

Gejala lain yang jarang terjadi adalah ditemukannya darah di dalam air kencing, nyeri saat ejakulasi, atau timbul impoten.

Jika kanker sudah menyebar ke organ tubuh yang lain dapat timbul gejala seperti rasa lelah dan penurunan berat badan. Penyebaran ke tulang dapat menimbulkan gejala nyeri tulang atau patah tulang, terutama pada tulang paha atau tulang belakang.

Penyebab Kanker Prostat

Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat yaitu usia dan riwayat keluarga. Hormon, diet tinggi lemak dan toksin juga disebutkan sebagai faktor risiko kanker prostat walaupun kaitannya belum jelas.

Cara mendeteksi secara dini :
Pria berusia > 50 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan PSA total (Prostate Specific Antigen) dan pemeriksaan Digital Rectal Examination atau DRE(1) setiap setahun sekali. Bila ada keluarga yang menderita kanker prostat, skrining dianjurkan sejak usia 40 tahun.

KONSUMSI SUSU KEDELAI MENURUNKAN RESIKO KANKER PROSTAT


Sebagaimana bahasan yang lalu mengenai prostate, kini akan dibahas soal konsumsi makanan dan kanker prostat. Mengkonsumsi kalsium dalam tingkat tinggi dapat menyebabkan perubahan dalam proses metabolisme tubuh seseorang terhadap vitamin D, yakni menghasilkan tingkat lebih rendah dari sirkulasi aktif vitamin D.
Jika terbiasa mengkonsumsi produk susu dalam tingkat tinggi, berisiko 3 kali lipat lebih tinggi menderita penyakit kanker prostat dan 5 kali lipat memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki kanker prostat ganas yang bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Sementara itu konsumsi tinggi dari makanan yang mengandung fruktosa (kebanyakan dari buah-buahan), dapat menurunkan risiko untuk menderita kanker prostat. Jadi mengkonsumsi buah-buahan dalam jumlah lebih banyak mungkin dapat dijadikan suatu bentuk pencegahan terhadap kemungkinan terkena penyakit kanker prostat.
Susu kedelai mengandung isoflavon, dan banyak peneliti mengatakan bahwa hal tersebut dapat mencegah terjadinya pembesaran prostat. Mengkonsumsi susu kedelai lebih lebih dari segelas sehari dapat mengurangi risiko hingga 70% untuk menderita penyakit kanker prostat. Vitamin A merupakan salah satu kelompok senyawa antioksidan yang dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat.
Menghindari Pembesaran Prostat
Hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk menghindari pembesaran prostat antara lain, berolah raga secara teratur, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, minum air putih minimal delapan gelas sehari dan mengurangi konsumsi daging dan lemak hewan, karena kandungan lemak yang ada dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker prostat.(yz/berbagai sumber)

Rabu, 20 April 2011

PENYEBAB & FAKTOR RESIKO OSTEOPOROSIS

Sebenarnya, apa yang menyebabkan terjadinya osteoporosis? Berikut ini beberapa penyebab osteoporosis:
  1. Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita.
    Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat.
    Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
  2. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.
    Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
  3. Osteoporosis sekunder dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.
    Penyakit osteoporosis bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan).
    Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan osteoporosis.
  4. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui.
    Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

Faktor Risiko Osteoporosis

  1. Wanita
    Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.

  1. Usia
    Seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.

  1. Ras/Suku
    Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risiko terbesar. Hal ini disebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita asia rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.

  1. Keturunan Penderita osteoporosis
    Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang yang sama.

  1. Gaya Hidup Kurang Baik

    • Konsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya mengandung fosfor yang merangsang pembentukan horman parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah.
    • penyakit osteoporosisMinuman berkafein dan beralkohol.
      Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak. Hal ini dipertegas oleh Dr.Robert Heany dan Dr. Karen Rafferty dari creighton University Osteoporosis Research Centre di Nebraska yang menemukan hubungan antara minuman berkafein dengan keroposnya tulang.
      Hasilnya adalah bahwa air seni peminum kafein lebih banyak mengandung kalsium, dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu kafein dan alkohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan massa tulang (osteoblas).
    • Malas Olahraga
      Wanita yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat proses osteoblasnya (proses pembentukan massa tulang). Selain itu kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.
    • Merokok
      Ternyata rokok dapat meningkatkan risiko penyakit osteoporosis. Perokok sangat rentan terkena osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.
      Disamping itu, rokok juga membuat penghisapnya bisa mengalami hipertensi, penyakit jantung, dan tersumbatnya aliran darah ke seluruh tubuh. Kalau darah sudah tersumbat, maka proses pembentukan tulang sulit terjadi. Jadi, nikotin jelas menyebabkan osteoporosis baik secara langsung tidak langsung.
      Saat masih berusia muda, efek nikotin pada tulang memang tidak akan terasa karena proses pembentuk tulang masih terus terjadi. Namun, saat melewati umur 35, efek rokok pada tulang akan mulai terasa, karena proses pembentukan pada umur tersebut sudah berhenti.
    • Kurang Kalsium
      Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.

  1. Mengkonsumsi Obat
    Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko penyakit osteoporosis. Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Selain itu, obat heparin dan antikejang juga menyebabkan penyakit osteoporosis. Konsultasikan ke dokter sebelum mengkonsumsi obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.

  1. Kurus dan Mungil
    Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan misal kurang dari 57 kg, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut, terutama pada derah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.

    LINK

6 PEMICU KANKER YANG KONTROVERSIAL

Jakarta, Gaya hidup moderen makin mendekatkan manusia pada penyakit kanker, yakni pertumbuhan sel tidak normal yang sering berujung pada kematian. Banyak produk dan bahan kimia yang dikambinghitamkan sebagai pemicu, namun tidak semuanya bisa dibuktikan.

Pembuktian penting dilakukan untuk menghindari ketakutan yang berlebihan terhadap teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan. Bagaimanapun sisi lain dari moderisasi telah mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup manusia.

Dikutip dari US News, Senin (25/10/2010), beberapa pemicu kanker yang sempat heboh namun masih menyimpan kontroversi adalah sebagai berikut.

1. Pemanis buatan Pengujian pada tikus membuktikan pemanis buatan cyclamate memicu kanker kandung kemih, sehingga penggunaannya pada minuman bersoda dilarang oleh FDA. Belakangan, pengganti cyclamate yakni saccharin juga menyebabkan tumor pada tikus meski tidak sampai dilarang penggunaannya.

Meski cyclamate tetap dilarang sampai sekarang, saccharin akhirnya dinyatakan aman pada tahun 2000 karena tidak ada cukup bukti dapat menyebabkan tumor pada manusia. Demikian juga dengan pemanis buatan aspartam pada minuman berenergi, belum pernah dibuktikan memicu kanker pada manusia.

2. Obat kumur Akhir tahun 1970-an, muncul dugaan obat kumur yang mengandung ethanol bisa memicu kanker mulut. Bahan antibakteri tersebut dinilai sama berbahayanya dengan racun karsinogenik atau penyebab kanker dalam rokok.

Karena tidak ada cukup bukti, American Dental Association menyatakan alkohol aman digunakan dalam obat kumur asal tidak ditelan dan digunakan sesuai anjuran. Jika punya riwayat keluarga yang terkena kanker mulut atau merokok, saat ini banyak tersedia obat kumur yang bebas alkohol.

3. Obat antikolesterol statin Dugaan pemicu kanker muncul dalam penelitian pada tahun 2007. Penggunaan lovastatin, simvastatin, pravastatin, fluvastatin, dan atorvastatin dalam dosis tinggi cenderung meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar dan prostat.

Tinjauan terhadap 15 uji klinis pada tahun 2008 menegaskan bahwa risiko kanker meningkat pada pengguna statin. Namun menurut kajian tersebut, kanker ternyata lebih berhubungan dengan kolesterol itu sendiri dan bukan dengan penggunaan obat statin.

4. Telepon seluler Heboh radiasi ponsel yang diduga memicu kanker dimulai tahun 1993 saat seorang pria menggugat perusahaan ponsel atas kanker otak yang dideritanya. Sejak saat itu, jutaan dolar telah dihabiskan untuk meneliti kebenaran klaim tersebut.

Penelitian terbesar tentang radiasi ponsel dilakukan oleh WHO dalam 10 tahun terakhir dengan melibatkan 13.000 orang dewasa. Hasilnya, penggunaan ponsel hanya sedikit meningkatkan risiko pada jenis kanker otak glioma dan bukan jenis kanker otak yang lain.

5. Bra Tahun 1995, sebuah tulisan berjudul Dressed to Kill menggugat kebiasaan memakai bra pada perempuan moderen. Racun kimia yang terkandung dalam bra diduga meningkatkan risiko kanker payudara jika terlalu sering digunakan.

Meski klaim itu belum pernah dibuktikan secara ilmiah, beberapa pakar dari American Cancer Society mengatakan penggunaan bra memang membuat jaringan payudara lebih padat. Baru-baru ini terungkap, kepadatan jaringan payudara berhubungan dengan meningkatnya risiko kekambuhan kanker.

6. Parfum, deodoran dan mie instan Ada kesamaan pada ketiga produk tersebut yakni sama-sama menggunakan paraben meski dalam fungsi yang berbeda. Apabila tertelan atau terhirup, paraben akan bekerja seperti hormon esterogen di dalam tubuh manusia sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.

American Cancer Society mengatakan 99 persen manusia sebenarnya terpapar oleh paraben setiap hari, namun hingga kadar tertentu bahan tersebut aman bagi manusia. Penelitian tahun 2002 membuktikan, tidak ada bukti peningkatan risiko kanker pada pengguna parfum dan deodoran.
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

PENYEBAB KANKER PAYUDARA

Sel kanker merupakan sel yang mengalami pertumbuhan abnormal. Begitu juga dengan sel kanker payudara, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab spesifik kanker payudara. Walaupun demikian, terdapat sejumlah faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara, antara lain:
  • perubahan sifat pertumbuhan sel payudara menjadi ganas
  • tubuh gagal membangun sistem pertahanan tubuh
  • faktor gizi yang buruk pada makanan yang dimakan
  • penggunaan hormon estrogen (misalnya pada pengguna terapi estrogen replacement)
  • payudara yang sering diremas / dipencet
  • minum alkohol dan merokok
  • obesitas pada wanita setelah menopause: diet berpengaruh terhadap keganasan sel kanker
  • konsumsi lemak dan serat
  • radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas; tergantung dosis dan umur saat terkena paparan radiasi
  • faktor genetik dan riwayat keluarga (hubungan dengan gen tertentu)
Ada begitu banyak kemungkinan penyebab kanker payudara, dan mungkin saja perkembangan sel kanker tersebut dipicu oleh kombinasi beberapa faktor di atas. Yang bisa Anda lakukan adalah memperhatikan hal-hal yang disebutkan di atas dan selalu waspada. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap payudara Anda untuk deteksi dini adanya kanker.

CIRI-CIRI KANKER PAYUDARA

Sesuai namanya, kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh berkembangnya sel kanker di daerah payudara. Penyakit ini kebanyakan menyerang perempuan, tetapi laki-laki juga bisa terkena. Kangker payudara merupakan jenis penyakit kanker dengan jumlah penderita terbanyak nomor dua di dunia. Sedangkan dari tingkat kematian, jenis kangker ini menyebabkan kematian nomor lima terbesar di dunia.
Tanda awal dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu. Berikut antara lain hal-hal yang harus Anda perhatikan yang merupakan gejala kanker payudara:
  • benjolan pada payudara anda berubah bentuk / ukuran
  • kulit payudara berubah warna: dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk
  • puting susu masuk ke dalam (retraksi)
  • salah satu puting susu tiba-tiba lepas / hilang
  • bila tumor sudah besar, muncul rasa sakit yang hilang-timbul
  • kulit payudara terasa seperti terbakar
  • payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, padahal Anda tidak menyusui
Tanda kanker payudara yang paling jelas adalah adanya borok (ulkus) pada payudara. Seiring dengan berjalannya waktu, borok ini akan menjadi semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara. Gejala lainnya adalah payudara sering berbau busuk dan mudah berdarah. Sedangkan untuk gejala kanker payudara stadium lanjut, berikut adalah kutipan dari Wikipedia:
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
  • terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
  • adanya nodul satelit pada kulit payudara;
  • kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;
  • terdapat model parasternal;
  • terdapat nodul supraklavikula;
  • adanya edema lengan;
  • adanya metastase jauh;
  • serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
Sejumlah tanda di atas memang merupakan ciri-ciri kanker payudara. Walaupun demikian, jika Anda mengalami satu atau lebih hal di atas, belum tentu Anda menderita kangker payudara. Cobalah periksakan diri Anda ke dokter dan lakukan tes mammografi. Nanti dokter akan menganalisa mammogram yang dihasilkan dan memberikan saran untuk Anda.
LINK

JENIS-JENIS RACUN DALAM KOSMETIK


Jakarta, Tampil cantik merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang perempuan terutama di usia remaja, meski kadang-kadang harus mengorbankan kesehatan. Beberapa kosmetik yang digunakan mengandung bahan berbahaya yang ternyata bisa terserap masuk ke dalam tubuh. 
Sebuah penelitian yang dilakukan Enviromental Working Group(EWG) terhadap sampel darah dan urine pada 20 remaja putri usia 14-19 tahun menunjukkan adanya kandungan bahan berbahaya. Sebagian merupakan pemicu kanker, sebagian lagi bisa mempengaruhi keseimbangan hormonal. Pada peneliti mengidentifikasi tak kurang dari 16 jenis senyawa berbahaya yang diyakini berasal dari kosmetik baik berupa bedak, parfum dan sebagainya. Ke-16 bahan berbahaya itu lantas dikelompokkan ke dalam 4 golongan. Dikutip dari Rodale.com, Minggu (16/1/2011), berikut ini adalah 4 golongan bahan berbahaya yang dimaksud.

1. Phthalate
Bahan ini dugunakan juga dalam pembuatan plastik untuk memberi sifat elastis atau lentur. Dampaknya bagi kesehatan jika terhirup atau tertelan dalam kadar tertentu adalah memicu gangguan sistem reproduksi, asma dan alergi. Dalam kosmetik, phthalate digunakan sebagai pelarut tambahan dalam berbagai produk wewangian.

2. Triklosan
Secara langsung, triklosan yang digunakan dalam beberapa produk sabun dan pasta gigi bisa memicu gangguan kesehatan saat bereaksi dengan lingkungan aquatik atau berair. Salah satunya adalah gangguan pada keseimbangan hormon tiroid. Penggunaan triklosan secara berlebihan juga memicu dampak tidak langsung bagi kesehatan, yakni dengan memicu resistensi atau kekebalan kuman terhadap antibiotik. Dampaknya adalah kemunculan kuman-kuman super (superbug) penyebab penyakit yang tidak mempan dibasmi dengan antibiotik.

3. Paraben
Senyawa yang memiliki nama lain parahydroxybenzoic dan digunakan juga sebagai pengawet dalam mie instant ini punya efek samping jika digunakan melebihi ambang batas keamanan. Karena sifatnya mirip dengan hormon esterogen, di dalam tubuh akan memicu ketidakseimbangan yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Dalam kosmetik, paraben sering digunakan sebagai campuran sabun, sampo, pasta gigi dan deodoran. Meski jarang, kontak langsung dengan kulit juga bisa menyebabkan alergi pada orang yang sensitif.

4. Wewangian sintetis
Beberapa spesies binatang mengeluarkan wewangian alami yang disebut feromon, yang fungsinya adalah untuk menarik pasangan di musim kawin. Oleh manusia, wewangian ini dibuat tiruannya lalu digunakan dalam parfum, serta beberapa jenis sabun wangi dan produk perawatan rambut. Beberapa jenis wewangian sintetis diketahui bisa memicu kanker pada binatang. Meski belum diuji pada manusia, diduga kuat senyawa ini juga meningkatkan risiko kanker pada manusia.


[sumber: detik.com]

Senin, 18 April 2011

TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE


Apa yang terjadi saat wanita memasuki masa menopause? Untuk diketahui, gejala dan tanda menopause yang dialami seorang wanita sifatnya sangat individual. Bagi wanita yang tahan banting, mereka tidak akan terlalu merasakan gejala saat memasuki masa menopause, sebaliknya yang agak ‘perasa’ akan merasakan keluhan hebat baik fisik maupun mental. Beberapa tanda dan gejala tersebut antara lain :
Perdarahan 
Perdarahan disini adalah perdarahan yang keluar dari vagina. Tidak seperti menstruasi yang datangnya teratur, perdarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak teratur. Gejala ini terutama muncul pada saat permulaan menopause. Perdarahan akan muncul beberapa kali dalam rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti sama sekali. Karena munculnya pada masa awal menopause, gejala ini sering disebut gejala peralihan.
Rasa panas dan keringat malam
Rasa panas sering dialami wanita yang memasuki masa menopause. Perasaan ini sering dirasakan mulai dari wajah menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini sering disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Perasaan ini sering terjadi selama 30 detik sampai dengan beberapa menit. Meskipun penjelasan tentang fenomena ini belum diketahui dengan pasti namun diduga terjadi akibat dari fluktuasi hormon estrogen. Seperti diketahui, pada saat menopause, kadar hormon estrogen dalam darah akan anjlok secara tajam sehingga berpengaruh terhadap beberapa fungsi tubuh yang dikendalikan oleh hormon ini.
Sampai saat ini belum ditemukan metode untuk memperkirakan pada usia berapa penomena ini akan muncul dan kapan akan berakhir. Rasa panas ini bahkan sudah terjadi sebelum seorang wanita memasuki masa menopause. Gejala ini akan menghilang dalam 5 tahun pada sekitar 80% wanita, sisanya akan terus mengalaminya sampai dengan 10 tahun.
Sialnya, disamping rasa panas dan kemerahan, penderitaan wanita yang sedang menopause juga ditambah dengan keringatan di malam hari. Gejala ini tentu akan menganggu tidur yang menyebabkan wanita yang mengalaminya akan selalu kurang tidur.
Gejala pada vagina
Gejala pada vagina muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat dari penurunan kadar estrogen. Selain itu muncul pula rasa gatal pada vagina dan yang lebih parah adalah rasa sakit saat berhubungan seksual. Perubahan pada vagina ini juga mengakibatkan wanita menopause rentan terhadap infeksi vagina.
Gejala perkemihan
Perubahan yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran urethra. Urethra adalah saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh. Saluran urethra juga akan mengering, menipis dan berkurang keelastisannya akibat dari penurunan kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran kencing, selalu ingin kencing dan ngompol.
Gejala emosional dan kognitif
Wanita yang akan memasuki masa menopause sering mengalami gejala emosional dan kognitif yang bervariasi. Gejala ini antara lain, kelelahan mental, masalah daya ingat, lekas marah, dan perubahan mood yang berlangsung cepat. Sangat sulit untuk mengetahui gejala yang manakah yang dipengaruhi oleh perubahan hormon. Perubahan emosional ini terkadang tidak disadari oleh wanita yang sedang menopause sehingga perlu pendekatan khusus untuk masalah ini. Pendekatan ini untuk meyakinkan wanita tersebut atas apa yang sedang diderita. Keringat dingin yang muncul juga memberi kesan kelelahan fisik akibat dari kurang tidur.
Perubahan fisik yang lain
Perubahan fisik lainnya antara lain perubahan distribusi lemak tubuh yang mana pada wanita menopause lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit, kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat.
Setelah sekian lama membahas tubuh manusia yang segar segar, tidak apa khan sekali sekali membahas yang sudah uzur. Kita tidak bisa menutup mata, kelak kita pasti akan mengalaminya.

KEDELAI CEGAH KANKER PAYUDARA KAMBUH

Pola makan yang tinggi kandungan kedelai, yakni isoflavon, diduga mengurangi risiko kekambuhan kanker payudara terutama pada para penyintas (survivor) kanker payudara. 

Para ahli menemukan para survivor kanker payudara yang sudah memasuki menopause dan rutin mengonsumsi isoflavon dari kedelai, sekitar 42,3 miligram per hari, memiliki risiko kekambuhan kanker lebih rendah dibanding mereka yang mengonsumsi kedelai dalam porsi lebih kecil, yakni 15,2 mg per hari.

Kaitan antara komponen kedelai dan kanker payudara memang belum jelas, namun para peneliti meyakini isoflavon memengaruhi kadar estrogen dalam tubuh. Namun penelitian lain menunjukkan efek yang bertolak belakang, isoflavon justru meningkatkan risiko kanker payudara.

Menurut data National Cancer Institute, Amerika, lebih dari 12 persen wanita yang lahir saat ini akan didiagnosa kanker payudara dalam hidupnya. Para ahli menduga hal itu salah satunya dipengaruhi oleh pola makan (bahan-bahan kimia beracun kosmetik).

Orang Amerika jarang mengonsumsi kedelai. Baru 37 persen saja yang mengonsumsi makanan atau minuman kedelai beberapa kali dalam sebulan. Sementara itu di Asia, protein yang berasal dari kedelai menjadi menu makanan sehari-hari.

Selama beberapa tahun para ahli terus mengeksplorasi manfaat kedelai bagi kesehatan, khususnya penyakit kanker. Penelitian sebelumnya menunjukan isoflavon dari kedelai, yakni genistein, mampu menghambat efek tamoxifen (obat terapi sulih hormon pada wanita menopause) dan meningkatkan pertumbuhan resepstor positif estrogen.

APA ITU MENOPAUSE

Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan (lihat Tanda dan Gejala Menopause). Kondisi ini juga ditemukan di beberapa spesies lain yang mengalami siklus seperti itu, seperti misalnya monyet rhesus[1] dan sejumlah cetacean[2]
Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh tahun, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama. Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun.
Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai ketika seorang perempuan pertama kali mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur puncak, yang berlangsung selama kira-kira dua puluh tahun.
Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur.

Perubahan Hormon


Dua hingga delapan tahun sebelum menopause, kebanyakan wanita menjadi tak teratur ovulasinya. Selama tahun-tahun tersebut, folikel indung telur (kantung indung telur), yang mematangkan telur setiap bulan, akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat hingga pasokan folikel itu akhirnya habis. Penelitian menunjukkan bahwa percepatan rusaknya folikel ini dimulai sekitar usia tiga puluh tujuh atau tiga puluh delapan. Inhibin, zat yang dihasilkan dalam indung telur, juga semakin berkurang sehingga mengakibatkan meningkatnya kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone - hormon perangsang folikel yang dihasilkan hipofise).

Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen perempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkat di masa pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum menopause, estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung telur maupun dalam lemak tubuh.

Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama pra-menopause. Kenyataannya, indung telur pasca-menopause dari kebanyakan wanita (tetapi tidak semua wanita) mengeluarkan testoteron lebih banyak daripada indung telur pra-menopause. Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar mulai menurun selama pra-menopause, bahkan jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testoteron dan ini merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan wanita.

Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon-hormon reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu peran-peran yang dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada kaitannya dengan melahirkan bayi. Hal ini dapat dilihat dalam kenyataan bahwa reseptor hormon steroid terdapat dalam hampir semua organ tubuh perempuan. Estrogen dan androgen (seperti halnya testoteron) adalah penting, misalnya untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta jaringan vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan kolagen yang sehat pada kulit.

Rujukan

  1. ^ Walker ML (1995). "Menopause in female rhesus monkeys". Am J Primatol 35: 59-71.
  2. ^ McAuliffe K, Whitehead H (2005). "Eusociality, menopause and information in matrilineal whales". Trends Ecol Evolution 20: 650.
LINK: http://id.wikipedia.org/wiki/Menopause
LIHAT : TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE

KEDELAI KAYA SENYAWA ANTI KANKER

Di dalam kedelai tersimpan segudang zat antioksidan berkhasiat obat. Di antaranya :
1. Genistein
2. Daidzein
3. Fitosterol
4. Asam fitat
5. Asam fenolat
6. Lesitin
7. Inhibitor protease.
Kedelai, terkenal sebagai makanan antikanker. Dalam kedelai terdapat sejumlah zat yang secara bersama-sama saling menguatkan dalam menghabisi benih kanker. Senyawa inhibitor protease kedelai, yang punya nama khusus inhibitor Bowman-Birk, ampuh melumpuhkan berbagai jenis kanker. Daya bunuh kanker tersebut dibantu serat kasar kedelai, yang kadarnya lumayan tinggi (2 gram per 100 gram).
Dalam hal melawan kanker, inhibitor protease dan serat kasar bekerja sama dengan genistein. Senyawa satu ini akan menghentikan pembentukan suatu enzim pemasok “makanan” bagi benih kanker dan merusak lintasan penyalurannya. Karena pasokan makanannya dihabisi, maka terhenti pulalah pertumbuhan kanker.
Itulah sebabnya mengapa kedelai dipastikan mampu mencegah dan membantu penyembuhan segala jenis kanker. Dari kanker usus besar, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker darah (leukimia).
Namun kemampuannya menumpas kanker akibat membanjirnya hormon adalah paling top, seperti kanker payudara pada wanita dan kanker prostat pada pria. Sebab genistein kedelai memiliki khasiat antihormon, terutama antiestrogen, yang merupakan hormon seks pada wanita.
Anda ingat kan produk susu yang belakangan gencar diiklankan di televisi sebagai “susu pencegah kanker payudara”? Asal tahu saja, susu itu adalah susu kedelai! Nah, daripada membeli susu yang harganya mahal, kenapa tidak kita upayakan mencegah kanker payudara dengan makan kedelai saja?
Makan kedelai lebih dini dan lebih banyak ibarat mendapatkan vaksinasi antikanker. Penelitian di AS menyebutkan persentase dewasa muda penderita kanker di antara remaja yang ketika bayi tidak mendapatkan makanan formula kaya kedelai ternyata jauh lebih besar daripada anak sebaya yang memperoleh formula kedelai ketika mereka bayi dan balita.
Konsumsi kedelai per kapita penduduk Jepang 31 gram per hari, sedangkan konsumsi kedelai penduduk AS sangat rendah sampai tak bisa lagi diukur. Hubungan amat erat antara konsumsi kedelai dengan rendahnya prevalensi kanker terbukti di sini. Persentase penduduk wanita AS pengidap kanker payudara fatal 4 kali lipat dari penduduk jepang. Sementara pria AS penderita kanker prostat 5 kali lipat dari Jepang. 

SUSU KEDELAI ATASI KELUHAN MENOPAUSE

Susu kedelai memiliki manfaat lain yaitu untuk mengatasi keluhan menopause pada wanita. Wanita Jepang gemar sekali makan produk olahan kedelai seperti susu kedelai, makanya usia menopause tinggi dan jarang mengalami keluhan pasca-menopause. 
Selain dibuat tempe, kedelai juga banyak diolah menjadi susu atau yang lebih dikenal susu kedelai. Pembuatan susu kedelai telah berkembang di negara Cina pada abad ke-2 sebelum masehi. Dari negeri tirai bambu itu berkembang ke Jepang dan ke negara-negara Asia Tenggara setelahPerang Dunia II. 
Ahli gizi Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH), Nita Chairani, M Kes mengatakan, susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino hampir sama dengan susu sapi. Susu kedelai juga tidak mengandung kolesterol. Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh variatas kedelai. Susu kedelai dapat digunakan untuk meningkatan nilai gizi protein pada nasi dan makanan serealia lainnya. 

KANDUNGAN GIZI KEDELAI

BAHAN & PROSES HIGIENIS


MANFAAT SUSU KEDELAI

SUSU SAPI vs SUSU KEDELAI